Pengelolaan sampah yang buruk adalah salah satu isu besar dalam upaya mencapai ekonomi berkelanjutan. Sampah yang menumpuk, terutama sampah plastik, dapat merusak lingkungan dan menyebabkan polusi yang merugikan ekosistem. Dalam hal ini, pajak dan ekonomi berkelanjutan dapat berfungsi sebagai alat untuk mengurangi limbah dan mendorong praktik daur ulang yang lebih efektif.
- Pajak pada Sampah Plastik Pajak pada penggunaan plastik sekali pakai adalah salah satu cara untuk mendorong perubahan perilaku konsumen dan produsen. Negara-negara seperti Rwanda dan Kenya telah menerapkan larangan terhadap penggunaan plastik sekali pakai dan memberikan sanksi kepada pelanggar. Selain itu, pajak yang dikenakan pada plastik sekali pakai juga dapat digunakan untuk membiayai program daur ulang dan pengelolaan sampah yang lebih baik.
- Insentif untuk Daur Ulang dan Pengelolaan Sampah Negara juga dapat memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang menerapkan sistem daur ulang atau menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang dalam produksi mereka. Misalnya, pemerintah dapat mengurangi pajak untuk perusahaan yang mengurangi penggunaan material sekali pakai dan beralih ke bahan yang ramah lingkungan atau dapat didaur ulang. Selain itu, pajak dapat dikenakan pada perusahaan yang menghasilkan limbah berbahaya atau mencemari lingkungan, untuk mendorong mereka untuk mengurangi dampak negatif dari operasional mereka.
Pajak dan Pembangunan Sosial yang Inklusif
Selain mendorong keberlanjutan lingkungan, kebijakan pajak juga memiliki peran penting dalam mencapai tujuan sosial yang inklusif, yaitu memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama yang paling rentan. Dalam hal ini, pajak dapat digunakan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Pajak untuk Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Pemerintah dapat menggunakan pajak sebagai alat untuk mendanai program-program kesejahteraan sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Misalnya, pajak yang dikenakan pada sektor-sektor ekonomi yang memiliki dampak besar terhadap lingkungan dapat dialihkan untuk membiayai program-program yang mendukung kelompok-kelompok miskin dan rentan. Hal ini dapat menciptakan kesempatan yang lebih adil bagi mereka untuk mendapatkan akses ke layanan dasar dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
- Pajak untuk Mengurangi Ketimpangan Ekonomi Pajak progresif, di mana tarif pajak semakin tinggi seiring dengan peningkatan pendapatan, adalah salah satu cara untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Dengan mengenakan pajak yang lebih tinggi pada individu atau perusahaan dengan pendapatan tinggi, pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk membantu kelompok masyarakat berpendapatan rendah melalui program-program kesejahteraan atau subsidi. Ini penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh kelompok kaya, tetapi juga membawa manfaat bagi kelompok masyarakat yang lebih luas.
- Mendukung Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Pajak yang dikenakan pada sektor-sektor yang berpotensi merusak lingkungan atau yang menggunakan sumber daya secara berlebihan juga dapat digunakan untuk mendanai program-program pendidikan dan pelatihan keterampilan, terutama bagi mereka yang terdampak oleh perubahan dalam pasar tenaga kerja. Sebagai contoh, Kelas Belajar Perpajakan Online dari sektor energi fosil dapat dialokasikan untuk pendidikan dan pelatihan bagi pekerja yang beralih ke sektor energi terbarukan, sehingga mereka memiliki keterampilan yang relevan untuk berkontribusi pada ekonomi hijau.